Musi Banyuasin – Sosialisasi Adminduk Keladi dan peresmian pilot project loket pelayanan adminduk Disdukcapil Muba hari kedua yang dihelat di Kecamatan Sungai Lilin, Jumat (1/09/2021) disambut gembira warga. Admistrasi kependudukan langsung jadi ( Keladi) ini juga mendongkrak semangat pegawai Kecamatan Sungai Lilin khususnya operator kependudukan.
“Kami beri apresiasi tinggi buat Disdukcapil Muba. Karena kami termasuk yang terpilih menjadi satu dari 3 kecamatan yang dijadikan pilot project program Keladi. Saya yakin ini akan mengurai kendala pelayanan yang kami alami terutama upgrade skill para operator serta pemotongan jalur bisnis pelayanan publik,” kata Agus Kurniawan, SIP, MSi usai peresmian loket di kantornya.
Dirinya membeberkan kendala selama melakukan perekaman data kependudukan hingga produksi dokumen di wilayahnya. Namun adanya loket pelayanan adminduk Disdukcapil yang merangkum proses pendaftaran, perekaman data, hingga produksi dokumen di kecamatan yang dipimpinnya, Agus optimis. Menurutnya petugas di Sungai Lilin diuntungkan karena sudah memiliki mesin ADM ( anjungan dukcapil mandiri) dan telah maksimal melakukan perekaman data kependudukan warga dan kini lanhsung bisa produksi.
“Meski operator kami punya keterbatasan baik daei jumlah dan kemampuan, namun proses perekaman terus berjalan dan hanya istirahat oleh situasi COVID-19. Tentu upaya dan hasil belum maksimal. Keterbatasan juga tak menghalangi kami jemput bola datang ke desa. Alhamdulillah hampir seluruh desa dan kelurahan sudah melakukan perekaman adminduk. Artinya kita sudah ready, siap dan tinggal cetak dokumen. Ini melipatgandakan kemudahan urusan. Jika dulu kami di kecamatan hanya melakukan perekaman dan cetak masih harus ke Dukcapil. Kami optimis, terima kasih Kadis Dukcapil, ” kata Agus.
Menurut Agus adminduk ini sangat bermamfaat. “Kemudahan kerja bisa kami capai sehari selesai. Kami cukup puas. Nah ternyata usai menerapkan adminduk Keladi, KTP hanya 5 menit jadi. Dari proses pendaftaran hingga cetak bahkan tak lebih setengah jam. Kami akan support segalanya. Jika harus tambah mesin cetak pun akan kami upayakan. Ini demi kelancaran pelayanan prima kepada masyarakat,” tutupnya.
Plt Kadisdukcapil, Sunaryo, SSTP, MM menyebut saat ini pihaknya memang masih bertahap melakukan pembenahan. Namun meski pelaksanaannya belum mencakup semua kecamatan, manfaat adminduk Keladi di kecamatan telah merubah total wajah pelayanan.
“Dari sebelumnya perlu berhari-hari, kini hanya 20 menit jadi. Menjadi pilot project bukan perkara gampang namun tadi Camat Sungai Lilin sudah berjanji akan melaju seiring program yang kita lakukan. Melihat kondisi ini menurut saya Sungai Lilin sangat siap. Tadi bahkan berjanji siap mensupport program ini, terima kasih,” puji Sunaryo.
Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Muba yang kini dipasrahi sebagai Plt Kadisdukcapil ini menyebut pelayanan publik dan segala urusan akan berbasis nomor induk kependudukan ( NIK).
“Ini memang pelayanan dasar tapi sekaligus dasar pelayanan. Makanya, pada pembukaan loket si kecamatan kita juga melibatkan rumah sakit, amal kematian, organisasi bidan, KUA dan lainnya. Bagi yang melahirkan di rumah sakit nanti waktu keluar dari melahirkan pulangmya segera membawa kelengkapan adminduk. Begitu juga tentang kematian juga segera mendapatkan status adminduk. Ini pelayanan dasar namun juga menjadi dasar pelayanan. Ke depan semua urusan administrasi menjadikan NIK sebagai basis. Mulai pendidikan, perbankan, pekerjaan. Bahkan ada rencana dari pemerintah ke depan NIK akan sekaligus dijadikan nomor wajib pajak atau NPWP,” terangnya.
Tak ingin kemudahan sistem layanan ini tergerus niatan negatif, Sunaryo mewanti-wanti petugas operator agar tak main-main.
“Nah permintaan saya tolong dijaga integritas operator yang telah kami latih. Jangan ada main-main. Jangan sampai umpamanya memalsukan atau mengakali identitas dan lainnya yang merugikan. Jangan coba-coba karena kami pasti bisa cek dan tahu.
Kedua, setelah kewenangan ini kami adakan di kecamatan silahkan camat melakukan perjanjian kerjasama dengan KUA, bidan, guru. Silahkan dilakukan kerjasama yang langsung menghasilkan administrasi kependudukkan terbaru baik akta kelahiran, kematian, KIA bagi siswa sekolah dan lainnya. Tolok ukur keberhasilan program ini juga tergantung dengan sukses 3 kecamatan yang jadi pilot project. Kalau sukses, Oktober kita buka pelatihan operator untuk semua kecamatan. Dan pada November kita jadikan kecamatan seperti 3 kecamatan pilot project bagi kecamatan yang mengajukan diri dengan mengajukan proposal,” beber Sunaryo.
Acara dihadiri oleh Camat Sungai Lilin, Agus Kurniawan SiP, MSi, Direktur RSUD Sungai Lilin, Tri Harum, Kepala KUA, Pakem, IBI, Lurah dan para kepala desa.